Pertumbuhan Ekonomi Jambi Diproyeksikan 5,4 Persen

- Senin, 31 Agustus 2015 | 11:49 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBI – Meskipun situasi ekonomi saat ini cukup sulit, namun Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jambi tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jambi naik dibandingkan periode lalu. Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Jambi, Meily Ika Permata.

Meily mengatakan, jika pada triwulan II 2015 ekonomi Jambi hanya tumbuh 5,2 persen, pada triwulan ke III nanti ekonomi Jambi diprediksi akan membaik di angka 5,4 persen (yoy). Peningkatan ekonomi ini diprediksi akan muncul dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, dan konsumsi pemerintah.

"Pertumbuhan juga akan didorong oleh realisasi belanja barang, serta modal pemerintah pusat dan provinsi yang umumnya terjadi pada triwulan-III 2015," kata Meily

Selanjutnya, untuk ekspor juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III, meskipun tidak begitu besar. Ini sejalan dengan pelemahan harga komoditas global dan perkiraan pertumbuhan ekonomi terbaru Amerika Serikat dan Tiongkok yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Selain itu, lanjutnya, investasi juga diperkirakan belum banyak berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Jambi. Itu sejalan dengan perlambatan ekonomi Jambi dan tekanan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang membuat perusahaan/korporasi menunda atau membatalkan rencana investasi maupun pembelian alat-alat produksi baru.

Sedangkan dari sisi lapangan usaha, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi akan banyak disumbangkan oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor. Kemudian sektor transportasi dan pergudangan serta sektor informasi dan komunikasi juga menyumbang pertumbuhan ekonomi seiiring moment lebaran pada bulan Juli 2015 lalu.

"Sektor konstruksi juga diperkirakan tumbuh sejalan dengan dimulainya realisasi belanja modal infrastruktur pemerintah pusat dan provinsi pada triwulan III 2015," jelasnya.

Sementara itu, kata Meily, inflasi pada triwulan III diperkirakan berada pada kisaran 7,2 persen (yoy) atau mengalami kenaikan dari triwulan II yang hanya 6,4 persen. "Peningkatan laju inflasi ini utamanya dipengaruhi oleh kelompok administered price dan volatile food sejalan dengan momen lebaran pada bulan Juli 2015 lalu," pungkasnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X