Jumat, 24 Maret 2023

Taksi Online Dorong Penjualan Mobil Bekas

Senin, 28 November 2016 | 14:40:33 WIB


Ilustrasi
Ilustrasi / dok/jpnn

SURABAYA – Penjualan mobil bekas masih dikuasai segmen multi purpose vehicle (MPV) dan city car (mobil kota).Khusus MPV, kontribusinya mencapai 70 persen dari total konsumen.

”Umumnya, konsumen mencari mobil yang mesinnya tidak terlalu besar, tapi kapasitas angkutnya banyak,” ujar Hadi Sugiono, pemilik showroom di DTC Surabaya.

Menurut dia, yang menjadi pertimbangan konsumen saat akan membeli mobil bekas adalah model dan harga.Kondisi mesin dan fisik bisa menjadi prioritas berikutnya. Larisnya model MPV diduga berkaitan dengan bisnis taksi online.

Sebab, Hadi menyatakan, beberapa kali dia mendapat pembeli yang ingin mencari mobil bekas untuk memulai bisnis taksi online.”Dibanding beli yang baru, tentu lebih murah mobil second kalau untuk usaha,” ujarnya.

Setelah mobil keluarga, ada city car. Pembelinya rata-rata adalah konsumen yang mencari mobil untuk pemakaian harian. Mobil tersebut dipakai bergantian dengan mobil utama, baik MPV maupun SUV.

Selain itu, harga city car bekas yang terjangkau sering membuat pembeli mobil pertama atau first buyer tergiur untuk membeli. Penjualan mobil bekas sempat lesu di pertengahan tahun.

Namun, penjualan perlahan mulai membaik di dua bulan terakhir. Menurut Hadi, catatan penjualan mobil bekas di DTC Surabaya naik sekitar 50 unit per bulan. Dari biasanya yang berkisar 200 unit per bulan, penjualan naik menjadi 250 unit.

Menjelang akhir tahun, pengusaha mobil bekas merasakan kenaikan penjualan sekitar 20 persen. Menurut Sugeng Sumarsono, owner showroom mobil bekas di Giant Diponegoro, kehadiran mobil-mobil murah belum berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan mobil bekas.

”Rata-rata, konsumen yang datang sudah membandingkan fitur dan kualitas. Beberapa di antara mereka lebih percaya mengambil model yang lama, tapi performanya sudah terbukti,” terangnya.


Penulis: (agf/c21/noe/jos/jpnn)
Editor:
Sumber: jpnn.com

TAGS:


comments