JAMBI- Rencana impor beras yang akan dilakukan pemerintah pusat terus mendapat tentangan dari berbagai pihak. Tidak hanya dari petani tetapi juga dari Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah.
Tunggu Imam Panudju, Direktur Pengolahan Air Imigrasi Kementerian Pertanian, mengatakan bahwa petani dan pemerintah daerah menolak impor beras karena beras dari petani Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dia mengajak seluruh petani dan masyarakat untuk lebih memasukkan video atau foto panen padi ke media sosial agar diketahui masyarakat dan pemerintah pusat.
" Dengan hal ini, masyarakat akan mengetahui bahwa panen padi terus menerus dilakukan di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ahmad Maushul, mengatakan bahwa saat ini
Provinsi Jambi tengah mengalami surplus beras dan tidak membutuhkan beras impor.
"Kami dari Pemerintah Provinsi Jambi menegaskan bahwa menolak impor beras yang dilakukan oleh pemerintah pusat," ucapnya.
Penolakan ini, kata Maushul, karena menurutnya kebutuhan beras masih mampu dipenuhi oleh petani lokal sehingga tidak perlu ada impor beras.
Selanjutnya, Maushul mengatakan, untuk Provinsi Jambi sendiri berdasarkan angka ramalan dari BPS Provinsi Jambi bahwa saat ini Provinsi Jambi mengalami surplus beras sebanyak 170.000 ton.
"Saat ini Provinsi Jambi mengalami surplus beras 170 000 ton. Jadi kalau berbicara ini tentang setuju atau tidak setuju dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat kita sangat tidak setuju dikarenakan Jambi mengalami surplus," ungkapnya.
Untuk sentra padi di Provinsi Jambi, kata dia, menyebar hampir di semua kabupaten/kota terutama di Kabupaten Kerinci, Merangin, Tanjab Timur dan sebagian Bungo.
"Untuk Provinsi Jambi hampir semua kabupaten kota jadi lumbung padi pemerintah bahkan saat ini sebagian beras petani dijual ke luar Jambi," ujarnya.
Selain itu, Kepala Bulog Provinsi Jambi, Yusuf, menegaskan bahwa saat ini Provinsi Jambi memiliki ketahanan stok yang cukup hingga 3,5 bulan ke depan. Bahkan stok akan masuk lagi akan mencukupi hingga 7,8 bulan ke depan.
"Dengan kondisi tersebut masyarakat tidak perlu memiliki kekhawatiran adanya isu kekurangan beras karena Provinsi Jambi bersama Bulog akan memenuhi kebutuhan beras masyarakat, "pungkasnya.