Karya: Nafri Dwi Boy*
Agustus hari ke tujuh belas, memandang hamparan tanah
Ada kado istimewa yang diberikan Tuhan
Untuk tanah airku
Ketika dibuka, hamparan yang kita pijak tiba-tiba bergetar
Hujan membasuh tanpa suara, deras pilunya mencekik
Awan hitam! Wajah langit sendu tanpa aba-aba
Berita duka menyebar, wartawan memotret wajah berdarah
Koran-koran di halaman pertama
Berbaju "Belasungkawa untuk tanah airku"
Kado istimewa yang diberikan tuhan, pada bulan Agustus
Hadiah untuk hari ke tujuh belas, kemerdekaan yang semu
Bendera berkibar setengah tiang
Ada yang ingin disampaikan-Nya
Dalam orasi kemerdekaan
Sebagai tamu istimewa yang terlupakan
Indonesia, 17 Agustus 2018
*) Penulis adalah mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unja. Komunitas Gemulun Indonesia