JAMBI - Pada tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2021, tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Universitas Jambi kembali melakukan pengembangan motif batik tahap kedua,di Kelurahan Legok Kota Jambi.Tim PPM ini terdiri dari lima dosen Universitas Jambi, Nainunis Aulia Izza, S.Pd, M.Hum sebagai ketua (Dosen Prodi Arkeologi), dan empat orang dosen sebagai anggotanya adalah, Ari Mukti Wardoyo Adi, MA (Dosen Prodi Arkeologi), Nugrahadi Mahanani, SS, MA (Dosen Prodi Arkeologi), Wulan Resiyani, SS, MA (Dosen Prodi Arkeologi), dan Amor Seta Gilang Pratama, S.Sn., M.Sn (Dosen Prodi Sendratasik).
Pada tahun sebelumnya, tepatnya tanggal 2-5 Agustus 2020, tim PPM Universitas Jambi telah melakukan pengembangan motif batik yang berbasis tinggalan arkeologi. Jika pada 2020 tim PPM fokus pada eksplorasi bentuk motif, pada 2021 ini lebih ditekankan kepada aplikasi motif tersebut. Salah satu media yang dijadikan aplikasi motif batik adalah masker kain.
Kondisi pandemi seperti saat ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memproduksi masker, lalu menjualnya sebagai salah satu penghasilan tambahan. Tim PPM Universitas Jambi melihat potensiyang dapat dijadikan salah satu kegiatan produktif dan bernilai ekonomis. Hal tersebut dikemukakan oleh Nainunis selaku ketua tim PPM.
Masih dengan mitra yang sama, yaitu Rumah Batik Serumpun Berlian yang berada di Kelurahan Legok, tim PPM Universitas Jambi mencoba memberdayakan para pembatik, untuk memproduksi masker kain, dan hiasan pada masker menggunakan motif Stupa. Motif Stupa sendiri terinsipirasi dari salah satu tinggalan arkeologi di Kelurahan Legok, lalu didesain sedemikian rupa sehingga menjadi motif yang artistik.
Masker kain yang dihasilkan dari kegiatan PPM tahap II ini menggunakan dua motif. Motif pada sisi kanan masker menggunakan motif stupa, dan bagian sisi kiri masker menggunakan motif lambang Universitas Jambi. Tujuan menggunakan motif dari lambang Universitas Jambi adalah agar masker tersebut diharapkan dapat dipasarkan pada lingkungan civitas akademika Universitas Jambi. Pemilihan warna oranye juga didasarkan pada warna khas Universitas Jambi.
Pada tanggal 2 Juli 2021, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Jambi Daumi Rahmatika, turut hadir mengapresiasi kegiatan PPM ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan PPM ini sangat baik, karena membantu para pembatik untuk tetap produktif dan inovatif. Daumi juga mengatakan bahwa akan membantu para pembatik untuk memasarkan produknya. Tak cukup sampai disitu, Daumi juga tertarik dengan motif stupa dan berencana menjadikannya salah satu motif seragam Dharma Wanita Universitas Jambi.
Dalam meningkatkan daya produksi serta efiseinsi waktu produksi, tim PPM Universitas Jambi telah membuat alat cap motif stupa untuk dapat digunakan para pembatik. Pembuatan cap ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas para pembatik, sehingga aplikasi motif tidak hanya pada masker kain saja, namun bisa ke media lainnya. Selain itu, tim PPM Universitas Jambi juga akan mendaftarkan motif stupa ke Kementerian Hukum dan HAM agar mendapat sertifkat HKI.