JAMBI - Bank Indonesia Provinsi Jambi menyatakan sektor pariwisata dapat menjadi potensi pengembangan ekonomi baru dan menyumbang pertumbuhan di wilayah ini usai berakhirnya pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, Kamis (18/11), mengatakan sektor pariwisata menjadi lapangan usaha baru yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
"Provinsi Jambi dapat melirik sektor pariwisata. Sektor pariwisata bisa jadi sumber potensi baru, mengingat kondisi yang berangsur pulih dari Pandemi Covid-19," kata Suti Nasution.
Menurut dia, Bank Indonesia dalam memajukan sektor tersebut turut mengupayakan berbagai kegiatan, salah satunya kenduri budayo untuk menjaring wisatawan baru.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Bank Indonesia Provinsi Jambi itu juga memaparkan pada triwulan IV-2021 terlihat sektor yang masih dominan mendorong pertumbuhan adalah pertambangan, pertanian dan industri pengolahan.
Ketiga sektor tersebut masih menjadi andalan seiring dengan tingginya permintaan akan batu bara, karet dan sawit (CPO), ditambah lagi tingginya harga komoditas global.
Dengan proyeksi tersebut, Bank Indonesia Jambi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan IV-2021 akan terakselerasi dibandingkan dengan triwulan III-2021.
"Pada sisi pengeluaran, ekspor masih memegang andil besar dalam pertumbuhan," katanya.
Sementara itu, untuk lapangan usaha, yang harus menjadi perhatian adalah sektor pertanian, mengingat akhir tahun masih terpengaruh fenomena La Nina. Kondisi alam itu dikhawatirkan akan mengganggu sisi suplai dan pasokan tidak bisa memenuhi kenaikan permintaan yang sedang tinggi.
Sebelumnya, perekonomian Jambi pada triwulan III-2021 tercatat mengalami akselerasi sebesar 5,91 persen (yoy), atau tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,39 persen (yoy).
Realisasi pertumbuhan ini tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III-2020 yang terkontraksi 0,99 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan III-2021 ini juga lebih baik dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 3,51 persen.