MUARATEBO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Perhubungan Kabupaten Tebo mengaku tidak bisa memenuhi permintaan pedagang, untuk menggeser waktu pengangkutan sampah dari pagi ke sore hari.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DLH dan Perhubungan Kabupaten Tebo, Arip Budiman mengatakan, jika waktu untuk mengangkut sampah digeser, tentu armada sampai ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada malam hari. Sedangkan, lokasi TPA yang berada di Kecamatan Rimbo Ilir masih minim penerangan.
"Medan jalan ke TPA terjal, sedangkan pinggir jalan ada jurang. Sehingga cukup mengkhawatirkan jika dilalui pada malam hari," ujarnya, Kamis (31/3).
Ia membantah tuduhan pedagang, jika petugas kebersihan bekerja hanya dari hari Senin hingga Jum'at saja. "Kita ada laporan dan bukti berupa foto yang diterima, buktinya petugas bekerja setiap hari," ucapnya.
Terkait sampah yang berserakan di lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Arip Budiman mengatakan, itu karena sampah yang dibuang masyarakat tidak masuk tempat yang sudah disediakan.
"Karena masyarakat yang membuang sampah tapi tidak masuk ke dalam tempat yang disediakan, jadinya berserakan," katanya.
Arip mengakui memang petugas kebersihan Kabupaten Tebo tidak bisa bekerja dengan maksimal, karena sarana dan prasarana seperti armada yang tidak berfungsi maksimal.
"Dari enam kendaraan mobil pengangkut sampah milik DLH dan Perhubungan Tebo, hanya empat armada yang berfungsi, selebihnya rusak," kata Arip.
Sebelumnya salah seorang pedagang mengeluh dan meminta DLH Tebo mengatur kembali jadwal petugas angkutan sampah yang hanya dilakukan dari hari Senin sampai Jum'at. Sedangkan, hari Sabtu dan Minggu tidak ada yang mengangkut, sehingga terjadi penumpukkan sampah.
Selain itu, pedagang menyarankan ada jadwal angkutan pada sore hari. "Jika pagi hari saja kurang maksimal, karena mengganggu proses transaksi antara pedagang dan pembeli," ungkapnya.