Jumat, 31 Maret 2023

Komnas HAM Gali Soal Jeratan di Leher Yosua, Penasihat Hukum Keluarga Bantah Berspekulasi

Selasa, 26 Juli 2022 | 07:33:37 WIB


/ Metrojambi.com

JAKARTA - Sejalan dengan pengusutan tim khusus bentukan Kapolri, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga menggali informasi terkait kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (28).

Tim Komnas HAM telah menemui dan menggali keterangan dari tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. “Kami meminta keterangan mulai dari tahap awal sampai akhir,” kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam, Senin (25/7).

Baca versi cetaknya disini

Ia menjelaskan, tahap awal adalah saat jenazah Brigadir Yosua masuk ke rumah sakit, waktu otopsi, dan sebagainya.

Komnas HAM juga memeriksa informasi soal kondisi jenazah sebelum dan setelah otopsi, menanyakan perihal karakter, dan jenis luka, termasuk menelusuri sejumlah luka di wajah Brigadir Yosua.

Baca juga : Tim Mabes Polri Berangkat ke Jambi Persiapan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua Hutabarat

Dalam pertemuan antara Komnas HAM dengan tim Dokkes Polri, Anam mengatakan bahwa pihaknya juga meminta sejumlah pembuktian, terutama soal luka dan bekas tembakan di tubuh Brigadir Yosua.

“Kami ditunjukkan pembuktiannya, logikanya, dan sebagainya. Komnas HAM juga mengecek soal penilaian di publik terkait korban dijerat,” jelasnya.

Berigadir Yosua dilaporkan tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7). Curiga dengan kematian Yosua, keluarga melaporkan dugaan pembunuhan berencana.

Diberitakan sejumlah media, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Komaruddin Simanjuntak, menyebut ada bekas luka jeratan di leher Yosua. Dia juga menyoal luka-luka lain yang mengindikasikan Yosua tidak hanya ditembak, tetapi juga disiksa.


Penulis: Ichsan/Ant/Indra
Editor: Joni Rizal



comments