Katanya, ada opsi lain yang bisa diambil, seperti membuka jalan sebelah kanan ketika sebelan kiri sedang diperbaiki. “Diatur satu jam untuk angkutan batubara lewat, satu jam lagi masyarakat. Tapi ini masih dikaji lebih lanjut,” tegasnya.
AL Haris mengaku tidak ingin memaksakan diri. Untuk itu, dia meminta Ditlantas Polda Jambi dan Dinas Perhubungan mengecek lokasi.
Namun dia tetap meminta target pengecoran itu lima hari. “Intinya saya minta jangan sampai tiga minggu angkutan batubara ini tidak jalan karena menyangkut ekonomi sopir-sopir kita yang jumlahnya banyak juga,” katanya.
Baca juga :
Dirlantas Polda Jambi: Tugas Kita Sudah Merangkap Dinas PUPR Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengatakan bahwa usai diskusi pada Minggu malam lalu itu diharapkan pihak terkait menata kendaraannya, nomor lambung, sembari menanti perbaikan jalan. Dia meminta seluruh transportir batubara bergabung di dalam badan usaha atau koperasi.
“Jadi kalau ada apa-apa, antisipasi kita akan lebih cepat. Saya yakin, kalau semangatnya seperti rapat kemarin ini, akan cepat terurai persoalan batubara,” tegasnya.