JAMBI- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci Darifus mengatakan, pemerintah telah menurunkan tim petugas guna memeriksa material erupsi Gunung Kerinci yang meliputi persawahan di Desa Sungairumpun, Kecamatan Gunungtujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi.
"Tim sudah turun. Untuk hasilnya nanti disampaikan langsung Pak Bupati siang ini," katanya di Kerinci, Kamis (19/1).
Tim yang diturunkan untuk memeriksa material erupsi Gunung Kerinci petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BPBD, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, mereka melakukan pengecekan bersama anggota DPRD Kabupaten Kerinci, anggota TNI dan Polri, serta aparat pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
"Tim langsung menuju lokasi persawahan yang tertimbun oleh material tersebut," kata Darifus.
Sementara itu, Kepala Desa Sungairumpun Herman mengatakan, menurut hasil pemeriksaan material yang meliputi areal persawahan di wilayahnya bukan lahar dingin, melainkan sisa abu vulkanik dari Gunung Kerinci.
"Saya klarifikasi, bukan banjir lahar dingin. Dari penelitian itu merupakan sisa abu vulkanik yang dibawa air dari puncak Gunung Kerinci," katanya.
Sejak Gunung Kerinci mulai mengalami erupsi pada Oktober 2022, kata Herman, hingga saat ini bagian wilayah desanya sudah sekitar 20 kali terdampak material erupsi dari gunung.
"Selama Januari 2023 ini saja sudah lima kali banjir, baunya tercium bau belerang," katanya.
Menurutnya, material erupsi Gunung Kerinci berdampak pada sekitar 10 hektare sawah di desanya selama periode Oktober 2022 hingga Januari 2023.
"Lahan (yang terdampak) tahun sebelumnya seluas 15 hektare," ungkapnya.
Dijelaskan Herman, sawah-sawah yang terdampak erupsi Gunung Kerinci belum bisa digarap karena tertutup material hingga setinggi sekitar satu meter.
