MUARABUNGO - Gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Muara Bungo belakangan ini banyak berkeliaran. Keberadaan gepeng ini, sudah membuat resah masyarakat.
Seperti di traffic light di simpang PU Pasar Atas Bungo. Dari setiap penjuru arah, terdapat dua hingga empat gepeng yang mendatangi pengguna jalan.
Tak hanya itu, gepeng lainnya juga beroperasi di sepanjang toko di Pasar Bawah, Muara Bungo. Hal itu, sangat meresahkan warga yang ada di pasar.
Salah satu warga, Handoyo mengaku jika dirinya setiap duduk di pasar, dalam waktu satu jam ada sekitar 5 orang gepeng berbeda-beda menghampirinya.
Para gepeng yang datang tak semuanya memiliki keterbatasan fisik. Terkadang para peminta-minta tersebut dalam kondisi sehat dan bugar.
"Kondisi pengemis yang banyak ini mulai terlihat tiga bulan terakhir saja. Kalo sebelumnya dak sebanyak ini," ujarnya, Senin (13/12).
Parahnya lagi, kata Handoyo, diantara para gepeng yang berkeliaran terdapat beberapa orang anak kecil yang masih di bawah umur.
Anak kecil tersebut meminta dari toko ke toko lainnya tanpa didampingi orang tuanya. Hal itu tentu membahayakan keselamatan anak tersebut.
Ia meminta pemerintah daerah mengambil tindakan untuk membina gepeng yang meresahkan tersebut. "Sepertinya ada yang mengelola gepeng ini. Soalnya ada empat orang anak yang meminta-minta, semua kotaknya berbentuk sama," katanya.
Dugaan adanya bisnis pengemis menggunakan anak-anak tersebut juga diperkuat dengan ketakutan anak saat melihat kamera. "Setiap ada kamera, anak-anak itu pasti langsung lari," ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Bungo, Yos Armi ketika dikonrimasi mengaku kebingungan mengatasi gepeng yang ada di Kota Muarabungo.
Pasalnya, panti untuk penampungan para gepeng tidak ada di Bungo. Makanya, setelah ditertibkan, para gepeng itu hanya didata dan dilepas kembali.
"Kalo dibawa ke Dinas Sosial nanti kita mau tarok dimana, mau dibawa kemana anak-anak gepeng itu," tuturnya.
Yos Armi juga mengakui pihaknya belum pernah menyelidiki terkait adanya dugaan oknum yang memanfaatkan anak-anak di bawah umur untuk meminta-minta.
"Kita tidak menyelidiki, kita hanya menerima laporan. Nanti ada laporan baru kita tindak," ujar Yos Armi.
Alasan Yos Armi tidak melakukan penyelidikan karena kebingungannya untuk membina gepeng tersebut setelah ditangkap.