Rabu, 29 Maret 2023

Panitia Beasiswa Gagal Paham

Citra: Mahasiswa S3 Luar Negeri Rata-Rata Penerima Beasiswa atau Orang Kaya

Kamis, 24 November 2022 | 07:28:36 WIB


/

JAMBI - Minimnya peminat program beasiswa S3 luar negeri yang diluncurkan Pemprov Jambi dinilai sebagai kesalahan tim pembuat regulasi. Betapa tidak, banyak ketentuan yang disyaratkan sulit dipenuhi oleh seorang mahasiswa doktoral di luar negeri.

Dosen Universitas Jambi Citra Darminto menyatakan telah mendengar bahwa peminat S3 luar negeri tidak memenuhi kuota yang diberikan. Menurut dia, penyebabnya adalah persyaratan yang ditetapkan Pemprov Jambi bagi peminat beasiswa S3 luar negeri sangat sulit.

Salah satu kesulitannya adalah persyaratan IPK (indeks prestasi kumulatif) yang tidak dipakai oleh perguruan tinggi di luar negeri.  “Kemudian mereka (mahasiswa, red) tidak boleh mengambil  (beasiswa Pemprov) kalau sudah menerima beasiswa dari lembaga lain,” katanya.

Syarat ini cukup “aneh” karena rata-rata mahasiwa S3 di luar negeri adalah penerima beasiswa dari lembaga lain. “Bisa dipastikan penerima beasiswa karena syarat dari Kemenristek Dikti. Mereka yang sekolah ke luar negeri harus dapat rekomendasi Menristek Dikti, apalagi dosen,” jelasnya.

Kalau pun ada mahasiswa S3 asal Jambi di luar negeri dengan biaya sendiri bisa dipastikan adalah dari kalangan berada. “Jarang orang kuliah di luar negeri memakai dana pribadi. Itu saja logikanya,” tambah pengajar ilmu politik dan pemerintahan yang juga tenaga ahli di DPRD Provinsi Jambi ini.

Pemprov, kata dia, terkesan menyamakan syarat bagi penerima beasiswa S3 luar negeri dengan syarat penerima beasiswa S3 dalam negeri. Dia menilai tim penyusun syarat penerima beasiswa S3 luar negeri, khususnya bagi dosen, gagal paham atas regulasi.

Sebelumnya, Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengungkap minimnya peminat beasiswa pendidikan S3 luar negeri. Beasiswa ini diberikan bagi mahasiswa S3 asal Jambi  yang mengenyam pendidikan di luar negeri.

Dengan kuota 12 orang, hingga pertengahan November 2022 peminatnya hanya lima orang dan dananya terancam masuk ke dalam Silpa atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran pada 2023 nanti. 

Menurut Citra, lima orang yang mendaftar tersebut kemungkinan besar adalah mahasiswa yang secara ekonomi memiliki kemampuan. Mereka mengambil pendidikan di luar negeri dengan dana pribadi. “Kalau mereka tidak mampu, mereka tidak akan kuat kuliah ke luar negeri,” katanya.

Dengan potensi anggarannya masuk Silpa, Citra menyarankan Pemprov mengalihkan dananya ke beasiswa S3 dalam negeri atau beasiswa S1. “Tambah saja kuotanya, asalkan jangan Silpa. Banyak warga Jambi butuh dan menginginkan beasiswa itu,” tambahnya.

Soal mekanisme atau regulasi pengalihan, kata dia, masih ada waktu untuk mengubahnya menjelang akhir 2022.

Berbeda dengan peminat beasiswa S3 luar negeri, Sekda Provinsi Jambi Sudirman juga mengungkapkan bahwa peminat beasiswa S3 dalam negeri dan beasiswa S1 membludak. Dengan kuota 25 orang, peminat beasiswa S3 dalam negeri mencapai 300 orang.

Sedangkan peminat beasiswa S1 mencapai 2.000 orang lebih, dengan kuota 150 orang. Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria menyatakan sedang membahas masalah ini bersama instansi terkait.


Penulis: Tri Suratno
Editor: Joni Rizal


TAGS:


comments