KETANGGUHAN Syamsu Rizal sebagai petarung politik teruji ketika dua badai menggoyangnya bersamaan pada 2021. Dia dijadikan tersangka perusak hutan lalu didepak dari kursi Ketua DPC Partai Demokrat Tebo.
Tetapi dia lolos dari dua ujian itu. Kejahatan yang dituduhkan kepadanya tidak terbukti. Kursi Ketua DPC Tebo yang diduduki sejak 2006 pun kembali kepadanya.
Politik membuatnya matang. Tiga kali menjadi anggota DPRD Tebo, tiga kali pula dia menjabat wakil ketua di lembaga legislatif itu. Atas kiprah politiknya, dia dipercaya menjadi Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi dan bakal maju sebagai calon anggota DPR RI.
Baca versi cetaknya disini
Dalam obrolan santai menjelang tengah malam di salah satu warung sate di kawasan Mayang Mangurai, Kota Jambi, Iday, begitu sapaan akrab doktor ilmu politik Universitas Nasional Jakarta ini, bercerita bagaimana dia mengawali karir politik dan melintasi setiap masa-masa sulitnya.
***
Abang masuk Demokrat itu sejak kapan?
(Sejak) 2005. Orang Demokrat paling lama di Jambi mungkin cuma saya lagi yang tinggal.
Langsung nyaleg?
Saya nyaleg pertama 2004 dari PPP, gagal. Kalah 300 suara. Saya orang Dapil 4 (Kecamatan Teboulu, Seraiserumpun, VII Koto, VII Koto Ilir), tapi dilempar ke Dapil 3 (Rimbobujang dan Rimboulu). Waktu itu saya kan dak ngerti politik.
Bagaimana cerita awalnya masuk Demokrat?
Saya masuk Tebo kan 2001. Tanpa bawa apa-apa. Sebelumnya saya di Jakarta lima tahun dan Jogja lima tahun. Pada 2002 awal, saya bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pekerjaan Umum. Lalu menjadi kontraktor. Nah, setelah kalah nyaleg di PPP, pasca Pemilu 2004, ada teman dari PAN, Syamsul, ngajak saya. Dia bilang, “Ada partai bagus”.
Waktu itu Demokrat Tebo diketuai Noval. Saya mendekati dia dan menyatakan minat mengambil alih pimpinan di partai itu. Melalui Muscab pada 2005 akhir saya terpilih sebagai ketua. Waktu itu, Demokrat tidak ada kursi di DPRD, tidak ada aset –bahkan sehelai bendera pun tidak ada. Cuma masa itu Susilo Bambang Yudhoyono (pendiri Partai Demokrat) menjabat Presiden RI.
Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi As’ad Syam tidak mendukung saya. Setelah menang muscab baru As’ad Syam menelepon saya, memberikan dukungan. Saya habis Rp 180 juta untuk mengambil alih pimpinan dan mengurus partai ini dari awal.
Baru nyaleg lagi pada 2009?
Iya, saya nyaleg lagi. Pada pemilu 2009 itu Demokrat mendapat 3 kursi. Dapat suara 10.665, nomor tiga. PKPB juga mendapat 3 kursi, tetapi jumlah suaranya masih kalah dari Demokrat.
Langsung dapat jatah Wakil Ketua?
Iya, wakil ketua.
Terus, Pemilu 2014?
Pada 2014, Demokrat Tebo memperoleh 5 kursi. Dari 10.665 menjadi 27.173 suara. Pada 2019, turun menjadi 4 kursi dengan suara 18.799.
Cik Bur (Burhanuddin Mahir, ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi periode 2017-2022) sepertinya kurang senang dengan Abang?
Awalnya saya dengan Cik Bur tidak ada masalah.
Nah, kok Abang dinonaktifkan sebagai ketua DPC?
Waktu itu kan mau Musda pada 2021. M Nasir diberhentikan (dari jabatan Ketua DPC Kota Jambi), setelah itu Har (Musharsyah, Ketua DPC Demokrat Sarolangun). Nah, saya tidak bisa. Waktu itu saya kan lagi menghadapi kasus itu (dugaan penebangan hutan, red). Tahu-tahu keluar SK Plt.
Padahal saat bertemu dengan Sekretaris DPD (Mirza Haviz) di Hotel Redtop Jakarta, saya bilang, jangan ganggu-ganggu saya. Saya ini lagi dizolimi orang, jangan digergaji dari dalam. Dia jawab, “Oh, idak, Pak Ketuo”. Tapi ternyata keluar juga SK Plt.
Siapa yang menyerahkan SK Plt-nya?
Abdullah Rasyid (mantan anggota KPU Provinsi Jambi, pengurus DPP Demokrat) bersama salah satu pengurus DPD Provinsi, Jefri Bintara Pardede. Rasyid yang ditunjuk sebagai Plt, atas permintaan Cik Bur. Rasyid dan Jefri datang pagi-pagi. Saya marah karena saya ini kader di Demokrat.
Saya kontak pengurus DPP. Saya kirim WhatsApp ke Kang Hero (Herman Khaeron, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan/ BPOKK DPP). Kang Hero bilang, “Kamu fokus ke masalah hukum yang kamu hadapi. Kalau kamu bebas, saya kembalikan”.
Saya tanyakan, apa alasan saya dicopot lalu ditunjuk Plt. Momentum agenda politik tidak ada. Tanpa saya diganti dengan Plt pun partai tetap berjalan. Saya bilang, jangan permalukan saya. “Ya sudah, kalau kamu bebas, saya kembalikan,” kata Hero. Dia juga sarankan agar tidak menghadapi masalah itu sendiri, dia meminta untuk menemui Benni K Harman.
***
Pada 2021, Syamsu Rizal ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Tebo. Dia dituduh menebang pohon dalam kawasan hutan. Waktu itu, kasus karhutla sedang menjadi atensi pemerintah.
Dalam berbagai kesempatan, Iday menyebut bahwa tuduhan itu berkaitan erat dengan situasi politik di Tebo. Masa jabatan Bupati Tebo akan berakhir pada 2022. Saat itu, belum ada ketetapan Pilkada serentak 2024 dan penunjukan Plt.
Sempat berkali-kali hendak ditangkap, rumah dan kantornya dikepung petugas, Iday akhirnya menjalani persidangan dan dituntut hukuman 3 tahun 4 bulan penjara dan denda Rp 1 miliar. Namun, berkat kepiawaiannya, termasuk menyewa pakar hukum andal, Iday akhirnya divonis bebas. Dia pun meminta DPP Demokrat mengembalikan jabatannya selaku Ketua DPC Demokrat Tebo.
Setelah kembali, Iday menjadi motor penggerak pengurus DPC lainnya untuk menggulingkan Burhanuddin Mahir alis Cik Bur dari jabatan Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi dengan mengusung H Mashuri, Bupati Bungo. Mashuri menang, Iday menjadi sekretarisnya.
***
Pasca bebas itu bagaimana, Bang?
Begitu bebas, saya minta petikan putusan, bawa ke Jakarta (DPP Demokrat). Tapi ditolak. Saya bilang, saya ini dalam putusan dinyatakan haknya dikembalikan. Hukumannya vrijspraak, bebas murni. Saya bertemu Kang Hero, Jansen Sitindaon (Wakil Sekjen DPP), Made Rai dan Andi Timo. Mereka berempat rapat. Tak lama, Jansen memanggil saya.
Lalu Kang Hero menyampaikan ke staf BPOKK, “Sudah, kita kembalikan jabatan Ketua DPC”.
Saat itu, Abdullah Rasyid (ketika jabat Plt Ketua DPC Demokrat Tebo) sudah meneken dukungan untuk Cik Bur. Yang belum itu DPC Batanghari (Camelia Puji Astuti) dan DPC Sungaipenuh (Fikar Azami). Saya ajak maju mendukung H Mashuri.
Kenapa tertarik dengan Mashuri?
Kader kepala daerah di DPD Demokrat tersisa satu: Walikota Asyafri Jaya Bakri (AJB). Saya diminta DPP (Kang Hero dan Sekjen Teuku Riefky Harsa) untuk mencari kepala daerah sebagai nakhoda baru Demokrat. Saya ketemu Mashuri dua kali dan belum bersedia. Setelah bertemu yang ketiga kalinya baru Mashuri bersedia untuk ikut kontestasi di Musda DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi, setelah saya yakinkan bahwa DPP ingin perubahan dan ingin figur kepala daerah memimpin Demokrat Jambi.
Berarti kasus hukum dan politik di internal Demokrat itu berbeda, ya?
Yang kasus hukum itu terkait pilkada. Itu urusan dengan “Dinasti”. Karena dikira pilkada berlangsung 2022. Tuntutan hukum kasus itu kan lemah.
Penasaran, darah pemimpin dan politik Abang mengalir dari mana?
Ayah saya HA Rahman Somad, dulu pernah jadi camat di Teboulu pada 1960. Terakhir beliau Camat Muarabulian, zaman Bupati Raden Syuhur. Ibu saya dari Rantaulangkap, Tebo.
Abang saya, Hamdi Rahman, dulu Kepala Bappeda Provinsi Jambi dan pejabat Kementerian PUPR, pernah calon Bupati Batanghari pada 2001 dan 2016.
Profil Syamsu Rizal
Lahir : Jambi, 1 Mei 1968
Istri : Juminah, SE (kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 1973).
Pendidikan
- Doktor Universitas Nasional Jakarta, 2021
- Magister Universitas Bung Hatta Padang, 2008
- Sarjana Universitas Jambi, 1992.
- SMAN 1 Jambi, 1987
Diklat
- Pelatihan Kader Dasar Partai Demokrat, 2008
- Pelatihan Economic Leadership for Regional Govermment Leader, BI Institue, Jakarta, 2018
- P3DA Lemhanas RI, Jakarta, 2019
Organisasi
- Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi, 2022-2027
- Ketua DPC Partai Demokrat Tebo (tiga periode sejak 2005-2021)
- Ketua Gapeksindo Tebo, 2003-sekarang
- Ketua Kadin Tebo (dua periode, 2008-2019
- Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi Tebo, 2012-2017
- Anggota Dewan Ahli ISNU Tebo, 2012-2016
- Ketua Dewan Pendidikan Tebo, 2003-2011
- Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Tebo, 2005-2010
- Wakil Sekretaris MPC IKA PMII Tebo, 2012-2017
- Ketua Dewan Pendidikan Tebo, 2003-2011
Pekerjaan
- Wakil Ketua DPRD Tebo (tiga periode, 2014-2024
- Direktur PT Dwi Karsa Rizki, Tebo, 2006-2009
- Direktur CV Larassati, Tebo, 2001-2008,
- Direktur Perusahaan Rent Cars JBS, Yogyakarta, 1996-1999
- Account Officer Matari Inc, Jakarta, 1995-1996
Penghargaan
- Participant 2Nd Culture Summit of UCLG Jeju, Korea Selatan, 2017
- The Prominent Figur Of Indonesian Entrepreneur Award 2011
- Pelatihan Tim Teknis Sarjana Pengerak Pembagunan Daerah Tingkat Nasional, Jakarta, 2003
- Peserta Pelatihan Basic Life Skills, Jakarta, 2003
-Penghargaan sebagai Ketua Dewan Pendidikan Tebo, Dirjen Dikdasmen Depdiknas, 2002.