SAROLANGUN - Nasib malang menimpa RP (20), warga RT 10 Desa Ladang Panjang, Kabupaten Sarolangun. Ia menjadi korban penikaman oleh sekelompok orang tidak dikenal, hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Rusdi Sayuti, orang tua korban mengatakan, penikaman yang dialami anaknya terjadi di kawasan Simpang Raya, Kecamatan Sarolangun, tepatnya di depan Cafe Rama, Sabtu (2/7) malam sekira pukul 23.15 WIB.
Kala itu, korban yang baru pulang dari rumah teman wanitanya di kawasan Pelayang, Kelurahan Gunung Kembang, Sarolangun, melintas di Simpangan Empat Pelayang dan bertemu dengan sekelompok pemuda mengendarai enam motor berboncengan ugal-ugalan. Karena hampir disenggol, korban lantas menegur sekelompok pengendara tersebut.
“Anak sayo ni nak ke Simpang Raya nemui adiknyo. Pas di jalan ado enam motor boncengan. Kareno nak numbur dio, jadi ditegurlah ‘ai ngapo kawan ko bang’. Dak terimo, salah satu dari rombongan itu menjawab ;ngapo melawan kawan’,” ungkap Rusdi, Minggu (3/7).
Lebih lanjut, korban yang kala itu hanya sendirian lalu melaju untuk menyusul ke lokasi tempat adik dikawasan Simpang Raya. Meski telah melaju kencang, rombongan yang tidak terima ditegur korban lantas mengejar.
Setibanya di lokasi, pelaku yang telah mempersiapkan diri membawa sebilah senjata tajam langsung menghampiri korban dan tanpa pikir panjang langsung menikam bagian kepala korban.
“Sambil ngomong ‘kau melawan’ langsung nikam ke arah muka, kena di bagian pelipis mata dan tikaman keduanya tepat di bagian kening. Anak sayo jatuh, langsung diinjak-injak dan dikeroyok oleh rombongan itu,” ungkap Rusdi.
Usai kejadian, korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Kini korban telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dan mengalami luka tujuh jahitan. “Di keningnya ada empat jahitan, dan bagian pelipis mata itu ada tiga jahitan,” ujar Rusdi.
Sementara itu, Kapolsek Sarolangun Iptu Dwiyatno saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa berdarah itu, dan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan.
“Kami telah menerima laporan dan sekarang dalam proses penyelidikan,” ujarnya.