MUARASABAK - Bentuk kepedulian terhadap sesama dan juga berperan serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanjab Timur menggelar Pelatihan Kader Peduli Gizi, Senin (07/22/2022).
Pelatihan yang ditujukan kepada Kader Desa Pandan Sejahtera dan Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai ini, diikuti puluhan anggota Kader dari dua desa tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Jihan Seafood Kelurahan Talang Babat, Kecamatan Muara Sabak Barat ini, juga dihadiri Govrel Advisor Ahmad Ramadlan, Comdev Supervisor Lasno, Comdev Staf Marhadi, CSR Spesialis Jakarta Yuda Ramadhona dan CSR Spesialis Jabung Field dari SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd Yuda Ramdani.
Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur, Ns Ernawati Skep MKes beserta jajarannya dan juga Analis Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Feri T Sihotang SKM MKes.
Berbagai pemaparan dari Lasno, Ernawati dan juga Feri T Sihotang disampaikan selaku narasumber dihadapan peserta pelatihan ini.
Govrel Advisor Ahmad Ramadlan menyampaikan, pelatihan ini kerjasama antara SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd bersama Dinkes Tanjab Timur dalam usaha memerangi stunting di Kabupaten Tanjab Timur.
"Karena, di Tanjab Timur ini angka stuntingnya cukup tinggi. Makanya kita bersama-sama ikut serta dalam menekan angka stunting tersebut," ujarnya.
Dijelaskannya, kegiatan ini sendiri bukan hanya sebatas pelatihan Kader Peduli Gizi saja, akan tetapi ada pula beberapa kegiatan lainnya, diantaranya, pembuatan rumah sehat dan sosialisasi terkait pola hidup sehat berkenaan dengan stunting dan juga pemberian makanan tambahan kepada masyarakat.
"Kegiatan serupa akan terus berlanjut, terutama di daerah sekitar wilayah operasi SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dan juga dalam jangka waktu tertentu angka stunting bisa jauh menurun di Kabupaten Tanjab Timur.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan Dinkes Tanjab Timur untuk melihat dan memantau secara signifikan angka penurunan stunting di kabupaten ini untuk kedepannya nanti," harapnya.
Sementara itu, Ernawati menerangkan, pihaknya memiliki kewajiban utama dalam membina Kader Gizi dari setiap wilayah di Kabupaten Tanjab Timur. Sebab, untuk ahli gini ini memang bidangnya ada pada Dinas Kesehatan.
"Pilot project ini kan bantuan dari SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd. Di program kita, terkait hal itu ada di masing-masing Puskesmas. Ini nantinya akan dinilai dalam satu tahun ke depan dan akan menjadi percontohan, keberhasilan apa yang sudah dicapai dari program ini," ungkapnya.
Ditambahkannya, fokus utama dalam kegiatan ini yaitu pengolahan gizi pada makanan. Nantinya, para kader gizi ini akan diberikan pembekalan terkait bagaimana cara mengolah makanan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak yang telah mengkonsumsi ASI eksklusif.
"Di sini pihak SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd membantu dari huluan untuk pencegahan stunting. Mulai dari pemeriksaan kesehatan fisik, HB (Hemoglobin) dan reproduksi terhadap remaja, yang sudah dilakukan sebelumnya di tingkat SMA," ucapnya.
Sementara itu, Feri T Sihotang juga memberikan penjelasan terkait pemanfaatan dan pengolahan bahan baku makanan agar memiliki nilai gizi yang baik.
Dimana, untuk di Kabupaten Tanjab Timur yang terkenal dengan wilayah pesisir banyak menghasilkan sumber gizi hewani dari hasil tangkapan nelayan, hal itu dirasa cukup baik untuk menekan angka stunting dari pola makanan.
"Di kabupaten ini, sebenarnya sumber makanan bergizi sudah cukup banyak, karena untuk memperoleh ikan cukup mudah. Hanya saja, permasalahan gizi ini banyak dialami karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengolah makanan yang baik dan bergizi," ungkapnya.
Oleh sebab itu, hadirnya SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd, bersama Dinkes Tanjab Timur dan Dinkes Provinsi Jambi, untuk memberikan pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat terkait bagaimana cara memberikan makanan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita dengan baik.
"Diharapkan para peserta juga bisa mengintervensi dan berperan serta dalam menangani kasus stunting, yang salah satu penyebabnya yaitu kekurangan gizi pada masa kehamilan sampai usia balita, atau di seribu hari pertama kehidupan," urainya.
Merujuk dari standar yang telah diberikan Kementerian Kesehatan RI, penanganan gizi buruk ini ada beberapa proses atau langkah yang harus dilakukan. Seperti pemberian makanan sehari-hari atau menu utama yang bergizi selama 90 hari.
"Untuk ibu hamil yang kurus, itu akan diberikan bantuan makanan tambahan selama 90 hari. Bentuknya, berupa makanan seperti sehari-hari untuk orang dewasa, ditambah buah dan juga kudapan atau snack," sebutnya.
Demikian pula untuk penanganan terhadap balita yang memiliki postur tubuh kurus atau tidak sesuai dengan berat timbangan badannya. Juga diberikan makanan tambahan yang disesuaikan dengan umurnya.
"Kalau umur bayi itu 6 sampai 8 bulan, diberikan makanan dalam bentuk bubur saring. Untuk umur 9 sampai 11 bulan, diberikan bubur ayam yang masih ada serat-serat makanan didalamnya. Sedanhkan anak umur 12 bulan ke atas diberikan makanan seperti orang dewasa, tapi dengan porsi setengahnya," katanya.