Rabu, 22 Maret 2023

NGOBROL POLITIK - Wakil Bupati Bungo Safrudin Dwi Aprianto: Amanah untuk Pulang Kampung

Senin, 13 Maret 2023 | 08:30:11 WIB


Wakil Bupati Bungo Safrudin Dwi Aprianto
Wakil Bupati Bungo Safrudin Dwi Aprianto / dokumentasi - Metrojambi.com

JIWA aktivis yang kuat membawanya terjun ke dunia politik. Ketika euforia Reformasi 1998, dia memutuskan bergabung ke partai politik. Safrudin Dwi Aprianto kini menjabat Wakil Bupati Bungo untuk periode kedua bersama H Mashuri.

Sebelum menjadi wakil bupati, berbagai jabatan publik pernah dipercayakan kepadanya, yakni anggota DPRD Provinsi Jambi dan DPRD Kota Jambi. Ini menunjukkan kematangan dan pengalamannya berpolitik.

Baca versi cetaknya disini

Dalam perbincangan hangat bersama Metro Jambi, Apri menceritakan perjalanan karirnya dari seorang aktivis hingga pulang kampung menjadi Wakil Bupati Bungo. 

Bagaimana awal Bapak terjun ke dunia politik?

Dulu saya di kampus aktif organisasi. Begitu tamat, waktu itu kan Reformasi, saya langsung masuk Partai Keadilan. Sejak awal 2000 aktif di partai politik, saya terus jadi pengurus.

Pada 2004, saya ditugaskan menjadi calon anggota legislatif dapil Kerinci-Sungaipenuh. Waktu itu masih sistem tertutup. Saya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi 2004-2009. Kemudian saya ditugaskan menjadi Ketua DPD Kota Jambi sampai saya jadi anggota DPRD Kota Jambi periode 2009-2014.

Pada 2014, saya nyaleg lagi dari dapil Kota Jambi. Tidak terpilih, tetapi saya tetap di partai. Lalu, awal 2015 saya ditugaskan pulang kampung mengikuti Pilkada Bungo.

Berkat perjuangan seluruh kader, bersama Pak Mashuri, kami terpilih menjadi kepala daerah-wakil kepala daerah di Bungo periode pertama berlanjut ke periode kedua sampai dengan hari ini. Jadi saya sudah 23 tahun berpolitik sejak 2000.

Siapa yang mengajak ke politik?

Tidak ada yang mengajak sih. Waktu itu lagi euforia Reformasi  kan tentu kita pilih-pilih partai yang punya semangat yang sama dengan kita. Waktu itu PK didirikan dan saya langsung ikut saja.

Siapa dalam keluarga yang lebih dulu terjun berpolitik?

Tidak ada. Saya sendirian. Orang tua dan keluarga rata-rata PNS. Bapak saya PNS di Bungo di Kementerian Agama sebagai guru MTs. Ibu saya mengurus rumah tangga.

Sebetulnya kan waktu era Pak Soeharto boleh berpolitik, bapak saya aktif di Golkar waktu itu, tahun 80-an. Tapi setelah ada aturan PNS tidak boleh lagi berpolitik, ya nggak bisa lagi kan.

Selain sebagai Wakil Bupati apa saja aktivitas saat ini?

Saya banyak membina yayasan, utamanya yayasan pendidikan di Bungo. Kebetulan ada enam lembaga saya ikut berkontribusi melalui pemikiran di sana.

Apa yang menjadi prinsip dalam berpolitik?

Saya berprinsip, ketika partai memberikan tugas kepada saya, maka saya akan laksanakan dengan semaksimal mungkin. Bagi saya jabatan politik bukan sesuatu yang dijadikan ambisi pribadi ya, tapi misi dari partai juga. Di PKS itu uniknya. Jadi kita tidak bisa minta, “Tolong saya dicalonkan dong”.

Kemarin ke Bungo seperti itu. Di rapat diputuskan, Pak Apri diminta untuk turun ke Bungo, ikut pilkada. Saya ikut saja, meskipun awal saya turun ke Bungo orang banyak nggak kenal saya, walau saya juga orang Bungo, orang Kuamangkuning.

Karena sudah lama meninggalkan daerah, banyak orang tidak tahu lagi. Sejak 1994 saya merantau ke Jambi, jadi pas pulang pada 2015 menjelang pilkada orang bingung. Siapa ini? Tapi, saya jalani saja.

Apa yang ingin disalurkan melalui dunia politik?

Alhamdulillah, kami (pasangan kepala daerah, red) di Bungo mungkin menjadi referensi bagi daerah lain. Sebab, sampai periode kedua masih tetap akur. Itu mungkin tidak banyak di Indonesia, di saat bupati dan wakil bupati ribut, disharmoni.

Kami prinsipnya, tetap kompak. Saya berkomitmen akan selesaikan sampai akhir jabatan, tetap membantu Bupati. Berpolitik untuk melayani. Jadi, di mana pun saya ditugaskan, apakah di legislatif atau di eksekutif, saya tetap melayani.

Apa suka duka selama berpolitik?

Ketika masuk politik, kita harus siap capek. Sebab, masyarakat milih kita. Harus siap dikritik, dihujat, di-bully orang. Harus siap mental ketika terjun ke politik. Waktu juga kadang tidak tentu siang malam, tapi kita ikhlaskan saja untuk membantu orang.

Sukanya barangkali kita bisa bantu orang karena kita punya policy. Kita punya jabatan, itu kita optimalkan untuk bantu masyarakat.

Siapa yang menjadi panutan atau idola dalam politik?

Saya banyak baca buku tentang politisi di Indonesia. Nah, cukup banyaklah tokoh-tokoh Indonesia yang saya kagumi, termasuk Bung Hatta. Untuk urusan kejujuran, urusan bersih, Bung Hatta jadi contoh buat kita.

Sudah dua periode sebagai wakil, apakah ada rencana maju sebagai calon Bupati pada 2024?

Kemarin di partai seperti itu. Artinya juga menjadi visi misi PKS Jambi akan memajukan kader internal untuk di pilkada. Tidak hanya di Bungo, tapi di mana pun juga.

Untuk di Bungo memang kemarin salah satu yang disampaikan di DPP ketika saya bertemu dengan pengurus, yakni: yang sudah menjabat dua kali sebagai wakil dioptimalkan untuk maju calon bupati. Sinyal itu sudah ada. Jadi kita juga bergerak untuk menatap Pilbup Bungo 2024.


Profil Safrudin Dwi Apriyanto

Lahir     : Kragilan, 6 April 975

Alamat : Jl Jend Sudirman No 3, Bungo Barat, Pasar Muarabungo, Bungo

Riwayat Pendidikan:

- Magister (S2) FEB Universitas Jambi, 2021

- Sarjana (S1) FKIP Universitas Jambi, 1999

- SMAN 1 Kuamangkuning  1, Bungo, 1994

- SMPN 1 Kuamangkuning, Bungo, 1991

- SDN 305/II Kuamangkuning 2, Bungo, 1988

Riwayat Jabatan:

-          Wakil Bupati Bungo 2021-2024

-          Wakil Bupati Bungo 2016-2021

-          Anggota DPRD Kota Jambi 2009-2014

-          Anggota DPRD Provinis Jambi 2004-2009

Jabatan Lain:

Pembina pada sejumlah yayasan pendidikan Islam.

Riwayat Organisasi:

- Ketua MPW PKS Jambi 2015-2020, 2020-2025

- Ketua DPW PKS Jambi 2012-2015

- Wakil Ketua DPW PKS Jambi 2010-2012

- Ketua DPD PKS kota jambi 2005-2010

- Sekretaris DPW PKS Jambi 2000-2005

- Ketua KAMMI Jambi, 2000

- Ketua UKM Kerohanian Islam Universitas Jambi, 1999

- SM Universitas Jambi, 1998

- Ketua Bidang SM FKIP Universitas Jambi, 1997

- Ketua HMJ PMIPA FKIP Universitas Jambi, 1996.


Penulis: Anil Hakim
Editor: Joni Rizal



comments